
Pada hari Sabtu, 26 April 2025, Seluruh keluarga SMK Farming Suwakul melakukan kunjungan ke Lahan budidaya kentang yang bertujuan untuk mengenalkan serta memberikan edukasi anak-anak bagaimana cara membudidayakan kentang yang baik dan benar. Pemilik dari usaha tersebut bernama Bapak Erik. Beliau lah yang membantu menjelaskan secara terperinci dari awal beliau merintis pada tahun 2022 hingga mencapai titik ini.
Kentang merupakan tanaman sayuran dataran tinggi atau pegunungan yang sangat penting bagi petani. Kentang pada umumnya menjadi bahan makan bagi masyarakat, baik untuk makanan sehari-hari atau pesta. Masyarakat Indonesia dengan berbagai lapisan atau kalangan gemar menikmati kentang goreng yang disajikan restoran-restoran siap saji (Sunarjo, 2007).
Kentang merupakan jenis tanaman umbi batang yang dapat dimakan dan bersifat semusim termasuk tanaman dikotil. Kentang merupakan komoditas umbi yang tinggi protein, karbohidrat, kalium, dan vitamin C. Kandungan Vitamin C yang cukup tinggi dengan mengkonsumsi 200 gram kebutuhan vitamin C per hari sudah terpenuhi (Setiadi, 2009).

Tanaman kentang membutuhkan lahan dengan karakteristik khusus untuk dapat tumbuh optimal. Lahan yang ideal untuk tanaman kentang adalah lahan dengan tekstur tanah yang gembur, berdrainase baik, dan mengandung banyak bahan organik. Selain itu, ketinggian lahan dan kondisi iklim juga berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan dan hasil kentang. Tanaman kentang umumnya tumbuh baik di daerah dengan ketinggian antara 800-2000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Maka dari itu, lahan desa Batur kelurahan Getasan, sangat cocok dalam membudidayakan kentang dengan etinggian sekitar 1.350-1.500 meter di atas permukaan laut. Lahan kentang yang dimiliki Bapak Erik memiliki luasan lahan ± 5 ha dengan bantuan 5 (lima) tenaga kerja. Beliau menjelaskan secara terperinci bagaimana membudidayakan serta memperbanyak bibit tanaman kentang yang baik dan benar, seperti: Perhitungan bisnis, jangkauan waktu perlakuan, pemilihan ranting/daun, dan kebersihan baik Lokasi budidaya maupun tanaman.
Pada kunjungan yang dilakukan pada saat itu, sangat memberikan kesan yang baik bagi keluarga SMK Farming Suwakul yang tidak hanya mengedukasi tetapi memperkaya wawasan dari segi bisnis maupun pertaniannya. Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Erik selaku pemilik usaha tanaman kentang yang sangat sabar memberikan ilmunya kepada anak-anak. Semoga pengalaman ini bisa menjadi modal semangat anak-anak dalam bertani dan kedepannya dapat menjadi pengusaha yang sukses seperti Beliau.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarjo, H. 2007. Petunjuk Praktis Budidaya Kentang. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Setiadi dan S.F. Nurulhuda. 2009. Budidaya Kentang Berbagai Pilihan Varietas dan Pengadaan Benih. Penebar Swadaya. Depok.